Sunday, April 29, 2018

DAILY GOOD NEWS for YOU

 Bacalah: *1 Raja-Raja 12-13*

       *SEMAKIN ANDA MEMENTINGKAN DIRI SENDIRI, SEMAKIN ANDA MENJAUHKAN DIRI DARI ALLAH. DAN MENJADIKAN DIRI SEBAGAI ALLAH.* 

        _*1 Raja-Raja 12:28-30*_ (FAYH)  Atas anjuran para penasihatnya, Yerobeam membuat *dua patung anak lembu emas* dan berkata kepada umat Israel, "Kalian *tidak perlu susah-susah* pergi ke Yerusalem untuk beribadah kepada TUHAN. Mulai saat ini patung-patung *inilah allah-allah kalian* yang telah membebaskan kalian dari perbudakan di Mesir! " Satu patung anak lembu ditaruh di Betel dan yang satu lagi di Dan. Hal itu menyebabkan orang-orang berdosa, karena *mereka mulai menyembah patung*.

           _Kita semua memiliki potensi untuk berbuat seperti Yerobeam. Kita akan menyingkirkan orang lain bahkan Allah, demi kedudukan, jabatan, kekayaan atau popularitas._  *"Trials reveal your inner being: Am I serving God or do I want God to serve me?"*  "Cobaan hidup mengungkapkan keberadaan batin Anda: Apakah saya melayani Allah atau apakah saya ingin Allah melayani saya?"

   *Salam  _Good News_,* _Yusuf Gunawan_   *_Jika GOOD NEWS hari ini membuat wajah anda bergembira sehingga meriangkan hati anda, maka bagikanlah kepada orang lain, karena BERITA yang BAIK menyegarkan jiwa._* ( _adaptasi_ Amsal‬ ‭15:30‬, bimk)  *Soli Deo Gloria*

KUASA TANPA BATAS

 Bacaan: Yesaya 40:25-31 NATS: [Allah] yang menciptakan semua bintang itu dan menyuruh segenap tentara mereka keluar, sambil memanggil nama mereka sekaliannya (Yesaya 40:26)

             “Mengapa bintang tidak jatuh dari langit?” Seorang anak kecil mungkin menanyakan hal itu, tapi seorang ahli astronomi juga menanyakan hal yang sama. Dan keduanya memperoleh jawaban yang pada dasarnya sama: Sebuah kuasa atau energi yang misterius menahan segala sesuatu dan mencegah jagat raya ini jatuh berantakan.  Ibrani 1:3 memberi tahu kita bahwa Yesuslah yang menopang segala yang ada dengan firman-Nya. Dia adalah sumber dari segala energi yang ada, baik potensi ledakan yang terdapat dalam sebuah atom atau air dalam ceret yang mendidih di atas kompor.

             Energi itu bukanlah sekadar sebuah kekuatan yang tak berakal. Bukan. Allah adalah pribadi penuh kuasa yang menciptakan segala sesuatu dari ketiadaan, termasuk juga bintang-bintang (Kejadian 1; Yesaya 40:26).

            Dialah yang membelah Laut Merah dan membebaskan orang Israel dari perbudakan di Mesir (Keluaran 14:21,22). Dialah yang merancang kelahiran Yesus dari seorang perawan (Lukas 1:34,35), dan yang membangkitkan-Nya dari kematian serta mengalahkan maut (2 Timotius 1:10). Allah kita, satu-satunya Allah yang sejati, memiliki kuasa untuk menjawab doa, memenuhi kebutuhan kita, dan mengubah hidup kita. 

           Maka saat persoalan hidup begitu menekan, saat Anda menghadapi persoalan besar seperti Laut Merah, berserulah kepada Allah yang telah melakukan perbuatan-perbuatan ajaib dan menahan semua benda di tempatnya. Dan ingatlah bahwa tiada sesuatu hal yang mustahil jika kita bersama dengan Allah Yang Mahakuasa --Vernon Grounds   ALLAH LEBIH BESAR DARIPADA MASALAH TERBESAR KITA

Tuesday, April 24, 2018

Satu HARI SETIAP SAAT

SATU HARI SETIAP SAAT  Bacaan: Matius 6:25-34 NATS: Janganlah kamu khawatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari (Matius 6:34)  Seorang wanita tua yang sudah lemah terjatuh hingga tulang pinggulnya patah. Dokter berusaha menyembuhkannya sedapat mungkin, tetapi ia tahu wanita itu harus menjalani masa penyembuhan yang lama dan tidak mengenakkan.  Keesokan harinya, ketika sang dokter mengunjungi wanita itu di rumah sakit, ia mendapati wanita itu merasa sangat cemas. "Oh, dokter," tanyanya, "berapa lama saya harus berbaring di tempat tidur?"  Dengan bijaksana dan lemah lembut dokter itu menjawab, "Hanya satu hari, satu hari setiap saat!"  Jawaban yang bijak. Hal itu mengingatkan saya pada firman Tuhan Yesus. Dia mengajarkan hal yang sama saat berkata, "Janganlah kamu khawatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari" (Matius 6:34).  Bukan hanya itu, kita juga mesti ingat bahwa kesusahan esok hari mungkin saja tidak pernah terjadi. Seorang wanita saleh yang telah menjalani hidup cukup lama untuk mempelajari intisari kehidupan berkata, "Saya memiliki banyak kesulitan dalam hidup saya, tetapi sebagian besar kesulitan itu ternyata tidak pernah terjadi!"  Apakah Anda dibebani oleh kecemasan tentang apa yang akan terjadi di hari esok? Apakah masa depan Anda tampak suram dan penuh dengan kesukaran? Ingatlah bahwa anugerah dan bimbingan diberikan kepada kita bagai manna di padang gurun (Keluaran 16:4), satu hari setiap saat! -Henry G. Bosch   ALLAH MEMBERI ANUGERAH TEPAT SAAT KITA MEMERLUKANNYA

Monday, April 23, 2018

SAAT-SAAT TERAKHIR

Bacaan: Yohanes 19:16-18
NATS: Kata Yesus kepadanya, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus” (Lukas 23:43)

Kita melihat dua respons yang bertentangan terhadap Yesus, dari dua penjahat yang disalib di sisi-Nya: yang satu menghujat, yang lain percaya (Lukas 23:39-42). Kita bersukacita karena seorang penjahat itu bertobat dan Kristus berkata kepadanya, “Hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus” (ayat 43). Sampai saat ini pun Yesus menyelamatkan mereka yang benar-benar bertobat, bahkan “di saat-saat terakhir”.

Salah seorang yang diselamatkan di saat-saat terakhir adalah Lester Ezzell, seorang terpidana mati di Florida. Ketika mantan guru Sekolah Minggunya, Curtis Oakes, menempuh jarak 1.200 kilometer lebih untuk mengunjunginya, Lester berkata, “Anda masih belum menyerah, ya?” Meski Lester masih belum mau mendengarkan Injil, Curtis memberinya Alkitab Perjanjian Baru. Ia mendorong Lester untuk membacanya.

Lalu, Lester mulai menulis surat kepada Curtis. Surat pertamanya menceritakan pertobatannya. Surat terakhirnya ditulis pada awal tahun 1957. Bunyinya demikian, “Saat Anda menerima surat ini, barangkali saya sudah mati. Saya akan membayar segala kesalahan yang saya lakukan. Namun, ketahuilah, berkat Perjanjian Baru yang Anda berikan dan kasih karunia Allah, saya telah memimpin 47 orang untuk mengenal Yesus Kristus yang sanggup menyelamatkan. Saya hanya ingin berterima kasih karena Anda tak pernah menyerah untuk membawa saya kepada-Nya.”

Saat kita bersaksi kepada orang lain tentang Yesus Kristus, sebagian orang mungkin belum bertobat sampai saat-saat terakhir hidupnya. Jadi, jangan pernah menyerah --Joanie Yoder


SAAT ANDA MENGENAL KRISTUS
ANDA PASTI INGIN AGAR ORANG LAIN JUGA MENGENAL-NYA

Sunday, April 22, 2018

MENGHORMATI DAN MENGENANG

          Bacaan: Wahyu 5 NATS: Anak Domba yang disembelih itu layak untuk menerima kuasa, dan kekayaan, dan hikmat, dan kekuatan, dan hormat, dan kemuliaan, dan puji-pujian! (Wahyu 5:12)

         Pada 21 Maret 1969, Pasukan Marinir Amerika di Vietnam turun ke tepi sungai yang curam untuk mengisi tempat minum mereka. Saat mereka membungkuk ke air dengan kedalaman sekitar setengah meter, tiba-tiba daerah itu dihujani tembakan dan granat sehingga melukai beberapa orang. Menurut sebuah laporan, tanpa menghiraukan keselamatannya, seorang tentara menolong beberapa marinir. Meski dihujani peluru, ia terus saja bergerak memberi pertolongan sampai ia sendiri terluka dan tidak mampu lagi. 

         Dua puluh satu tahun kemudian, salah seorang marinir yang diselamatkan itu mendengar bahwa pnyelamatnya itu masih hidup. Sebab itu ia berencana memberikan penghargaan atas sikap kepahlawanan orang itu, yakni Jim Lahr, yang telah menjadi lumpuh dari pinggang ke bawah. Dengan hati yang penuh ucapan terima kasih, ia menyaksikan Jim menerima bintang jasa. 

        Saya amat tersentuh dengan keinginan marinir tersebut untuk memberikan penghargaan kepada orang yang telah menyelamatkan hidupnya. Hal itu membuat saya bertanya-tanya seberapa besar perasaan saya terhadap Dia yang telah membayar harga jauh lebih mahal untuk menyelamatkan hidup saya. Tak seorang pun layak menerima penghargaan seperti apa yang layak diterima Kristus. Tak seorang pun telah berkurban sedemikian besar. Tidak mengherankan jika seisi surga akan memuji-Nya dari selamanya sampai selamanya (Wahyu 5:12). 

        Bapa, ampuni kami karena tidak memberi penghormatan yang layak bagi Putra-Mu. Penuhilah diri kami dengan puji-pujian kepada-Nya -MRD II  

MANUSIA MUNGKIN LAYAK DIKAGUMI NAMUN HANYA KRISTUS YANG LAYAK DISEMBAH

PERJUMPAAN UNTUK TERAHIR KALINYA

Catatan Pdt. Ev. Dr.Erastus Sapdono, Sth, Mth.


             (Ketika jantungmu berhenti, tdk perlu dicemaskan)  _Saat sekarat, tdk perlu dicemaskan_

 Jgn perdulikan jasadmu yg akan hancur!! ...  Kaum beriman ... akan melaksanakan kewajiban mereka:

1. Melucuti pakaianmu.

2. Memandikanmu.

3. Meriasmu.

4. Menggalikan lubang lahatmu, menyiapkan tempat kremasimu

5. Mengeluarkanmu dari rumahmu.

6. Memanggulmu di atas pundak² mereka.

7. Mengantarkanmu ke tempat tinggalmu yg baru (kuburan), atau kremasi dan dalam sejam engkau telah menjadi debu


8. Orang-orang akan berdatangan merawat dan mengurus jenazahmu, bahkan banyak yg  meninggalkan pekerjaannya demi utk penguburanmu, atau kremasimu


9. Perabotan2mu akan segera diurus dan berpindah tangan: - kunci2 kendaraan dan rumah - tas - buku2 - handphone - sepatu - pakaian  Apabila keluargamu baik, mereka menyedekahkannya agar bermanfaat untukmu.


  *Yakinlah!!!* bahwa:

~Dunia tdk sedih krn kematianmu !

~Alam semesta tdk berduka atas kepergianmu !

~Segala sesuatu akan berjalan seperti biasa dan tdk berubah dgn perpisahanmu!! ~Perekonomian akan terus berputar!

~Pekerjaanmu, akan digantikan org lain! Hartamu akan pindah tangan secara halal kpd ahli waris!


Sementara *Anda yg akan dihakimi* atas segala sesuatu hingga perkara yg sederhana dan kecil!!  Yg pertama lepas darimu adalah namamu.. Saat Anda meninggal dunia: Orang2 bertanya :

_*Dimana mayatnya ?*

_ Mereka tdk memanggilmu dgn namamu!!  Namamu tinggal kenangan belaka.  Ketika mereka akan mendoakanmu ditempat ibadah, mereka bilang :

_*Bawa sini jenazahnya!!!*

_  Mereka tdk menyebutkan namamu.

*Betapa cepat namamu hilang berlalu....

*  Karena itu...  Jgn tertipu oleh kehormatan dan kelebihan kelompokmu...!!

_ Jgn terperdaya oleh kedudukan dan keturunanmu...!!

*Alangkah sepelenya dunia ini... dan betapa besar apa yg akan kita hadapi...*


Kesedihan orang atas kepergianmu ada tiga macam:

1. Orang yg mengenalmu sepintas akan mengatakan:  _*Kasihan... !!*

2 . Teman dan sahabatmu akan bersedih beberapa saat atau beberapa hari, kemudian mereka  kembali pada rutinitas dan  canda tawa mereka..

3. Kesedihan mendalam di rumah...  Keluargamu akan bersedih sepekan... satu-dua bulan atau hingga satu tahun...  Kemudian mereka akan meletakkanmu dalam album kenangan...


Demikianlah... Kisahmu di antara manusia telah berakhir...  Anda hanya tinggal  *ALBUM KENANGAN*  Kisahmu yg sebenarnya baru dimulai... bersama sesuatu yang nyata, yaitu:  *Alam keabadian*  Telah lepas darimu:

1. Kecantikan/ketampanan

2. Harta

3. Kesehatan

4. Anak

5. Rumah.

6. Istri/suami


*Kehidupanmu yg sesungguhnya baru dimulai*


Pertanyaannya sekarang adl :

*Apa yg telah Anda siapkan utk hari akhirmu ?????*  *Ini adalah KENYATAAN yg perlu direnungkan!!*

*Check ibadahmu...

*Check Amalmu

*Check perilaku dan tingkah polahmu  Mari bertobat, ayo dekatkan diri kita padaNYA, berbuatlah kebaikan dgn tulus, carilah berkat utk bekal kehidupan kekal ....  Tuhan melihat hati ....

*Semoga Kita semua selamat!*  🌷GBU🌷

Friday, April 20, 2018

ANDA BERARTI BAGI ALLAH

 Bacaan: Lukas 15:3-7 NATS: Bersukacitalah bersama-sama dengan aku, sebab dombaku yang hilang itu telah kutemukan (Lukas 15:6)

       Seorang pengarang Amerika bernama Julia Ward Howe dikenang terutama karena puisinya berjudul Battle Hymn of The Republic (Himne Pertempuran Bagi Republik). Menurut putrinya, Howe pernah mengundang kawannya, senator AS bernama Charles Sumner untuk menemui seorang aktor muda yang sedang naik daun. Namun, kawannya itu menolak undangannya. Ia berkata, “Buat apa saya menemuinya. Tak ada gunanya saya memperhatikan orang lain.”

        Julia kemudian menulis dalam buku hariannya, “Syukurlah, Allah Yang Mahakuasa tidak seperti kawan saya itu. Dia masih sudi memperhatikan manusia.”  Tidakkah Anda gembira karena Tuhan masih sudi memperhatikan manusia? Bahkan sesungguhnya, Bapa surgawi kita memperhatikan masing-masing pribadi.

          Menurut Yesus, Bapa itu seperti gembala yang setia. Dia meninggalkan kawanan dombanya yang berjumlah 99 ekor di tempat yang aman dan terlindung, dan dengan penuh pengurbanan pergi mencari seekor domba-Nya yang tersesat (Lukas 15:4-6). Karena itu, untuk membantu kita memahami kasih Allah yang dalam kepada setiap manusia, Yesus menyatakan bahwa setiap helai rambut di kepala kita pun terhitung oleh-Nya (Matius 10:30). Sungguh luar biasa, Gembala kita yang agung bahkan memberi hidup-Nya bagi kita, domba-domba-Nya (Yohanes 10:11). 

       Apakah Anda bagaikan seekor domba yang hilang, yang membutuhkan Yesus Sang Gembala untuk menyelamatkan Anda? Berserulah kepada-Nya hari ini juga, dan izinkan Dia menyelamatkan Anda. Ingatlah, Anda sangat berarti bagi Allah --Vernon Grounds 

 PADA SAAT BERTEMU DENGAN KRISTUS KITA AKAN SADAR BAHWA KITA ADALAH DOMBA YANG HILANG

Thursday, April 19, 2018

PEMIMPIN

  Jikalau tidak ada pimpinan jatuhlah bangsa, tetapi jikakalau penasihat banyak, keselamatan ada. *Amsal 11 : 14*

              Paslon untuk menjadi pemimpin di daerah bermunculan, baliho dan spanduk-spanduk bertebaran untuk memperkenalkan sekaligus mempromosikan dirinya. Namun kalau kita amati, begitu banyak juga pemimpin di daerah yang terjerat kasus korupsi. Mungkin ada benarnya teori yang mengatakan bahwa, “we only have leaders but we have no leadership”, krisis kepemimpinan Ibarat bis yang dikemudikan oleh supir yang tidak memenuhi syarat untuk memperoleh SIM. Akibatnya kita seringkali bukan memilih “pejabat” , melainkan “penjahat”  Belum lagi kita melihat secara kasat mata, bagaimana seorang pemimpin terpilih karena isu-isu agama, money politic dan cara-cara lain yang tidak terpuji. Padahal seharusnya kita memilih pemimpin bukan karena agama atau ras atau sukunya, melainkan karena integritas dan kapabilitasnya. Pemimpin tidak dihormati karena kedudukannya, jauh dari itu pemimpin dihormati karena mutunya. 

       Alkitab dengan tegas mengatakan bahwa kita membutuhkan pemimpin, namun pemimpin yang seperti apa? Dalam kitab Ibrani dituliskan, “Ingatlah akan pemimpin-pemimpin kamu, yang telah menyampaikan firman Allah kepadamu, perhatikanlah akhir hidup mereka dan contohlah iman mereka” Dengan kata lain, kita bisa mencontoh pemimpin yang kata dan perbuatannya tidak berbeda, tidak munafik karena hidupnya bisa menjadi teladan dan Alkitab selalu menekankan bahwa pemimpin yang memiliki pola kepemimpinan yang menghamba adalah pemimpin yang ideal. 

     Yesus berkata, barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya. Seorang pemimpin yang baik, yang bajik, harus terlebih dahulu lulus sebagai “hamba” yang baik. 

Selamat pagi, Selamat beraktivitas, Tuhan Yesus Memberkati.

Wednesday, April 18, 2018

PENERIMA YANG MURAH HATI

Bacaan: Yohanes 4:1-15
NATS: Masakan Engkau, seorang Yahudi, minta minum kepadaku, seorang Samaria? (Yohanes 4:9)

Dalam Yohanes 4:1-15, kita membaca bahwa Yesus lelah, lapar, dan haus. Sebagai Putra Allah, Dia dapat memenuhi semua kebutuhan jasmaninya sendiri. Semestinya Dia mudah mendapatkan makanan dan minuman. Namun Yesus tidak bersikeras untuk memenuhi semua kebutuhan-Nya sendiri.

Waktu itu, murid-murid-Nya pergi ke kota untuk membeli makanan. Sementara itu Dia duduk di pinggir sumur Yakub untuk beristirahat dan menunggu. Kemudian, saat seorang perempuan Samaria yang moralitasnya diragukan datang untuk menimba air, Dia melakukan hal yang mungkin enggan dilakukan oleh sebagian besar dari kita: Dia meminta minum dari perempuan itu.

Selama bertahun-tahun saya melewatkan suatu pelajaran penting tentang kemanusiaan Tuhan, sampai Dia mengajar saya tentang egoisme terselubung karena sikap saya yang tidak mau mengizinkan orang lain menolong saya. Suatu hari seorang teman berusaha berbuat baik kepada saya, tetapi seperti biasanya saya menolak. Dalam kekecewaannya ia berkata, "Kamu tahu nggak? Kamu tuh terlalu pelit untuk menerima!"

Seketika saya sadar! Benar, saya selalu berusaha menjalankan firman, "Adalah lebih berbahagia memberi daripada menerima" (Kisah Para Rasul 20:35). Masalahnya, dalam usaha saya untuk tidak egois, saya selalu merasa harus menjadi Pemberi.

Orang lain juga rindu untuk mengalami berkat dalam memberi. Sayang kita sering kali mengecewakan mereka dengan menolak bantuan mereka. Marilah kita belajar menjadi penerima yang murah hati, seperti Yesus -JEY


BERMURAH HATILAH UNTUK MENERIMA
SAMA SEPERTI KETIKA KITA MEMBERI

KEMATIAN ABSALOM


                  Sepanjang sejarah Israel, belum pernah ada keluarga raja yg saling berperang. Satu2nya perang antara ayah sebagai raja dengan anaknya dlm kerajaan Israel bersatu adlh perang antara Daud dgn Absalom. Absalom yg haus kekuasaan dgn licik mengkudeta ayahnya sendiri. Dlm pelariannya, akhrnya Daud siap maju berperang melawan Absalom. Namun dlm kasihnya sbg seorg ayah, Daud ttp berpesan agar Absalom tdk dbunuh.

                   Pertempuran ini mjd bsr shg byk org Israel melarikan diri k dlm hutan. Absalom dkisahkan mnunggang bagal msk k dlm hutan kmdn dia tersangkut d sebuah pohon. Yoab dan sepuluh anak buahnya mnikam dan mmukul Absalom hingga dia tewas.
                   Mengapa akhrnya Absalom mati? Apkh krn Yoab yg tdk tunduk pd perintah Daud? Mmg ad bag dmna Yoab tdk taat, namun kmatian Absalom ini Thn izinkan tjd krn Thn pakai u/ menghukum Daud. Demikian jg Daud mencuri nyawa satu org, mk skr hrs mmbyr dgn 4 nyawa anaknya sendiri. Bayi Batsyeba, Amnon, Absalom, dan d dlm zaman Salomo, Adonia. 4 anak Daud akhrnya hrs mati. Pd saat Daud dtegur Nabi Natan dan Daud menyadari dosanya, mmg Daud mendpt pengampunan (Daud tdk mati), namun konsekwensi akibat dosanya, sgt bsr. Dan konsekwensi itu harus DAUD TANGGUNG DGN MELIHAT KELUARGANYA YG BERANTAKAN, BAHKAN PERTUMPAHAN DARAH TERJADI D DLM KLUARGANYA. Betapa menyedihkan.

                     Kisah kelam Daud ini dcatat dlm Alkitab spy mjd peringatan bg kita. Jgnlah bermain2 dgn dosa. Krn meskipun Thn mengampuni dosa kita ketika kita bertobat, tetap ad konsekwensi dari dosa it yg hrs kita alami, bahkan org2 trdekat kita jg akan ikut mnanggungnya. Jika saat ini kita sdg terikat dgn dosa, segera bertobat. Jika saat ini kita sdg mnanggung konsekwensi dari dosa kita, mhnlah kekuatan Thn untuk kita dpt menghadapinya.

#AMEN#feelblessed#

MENGAPA HARUS BACA ALKITAB

*Mengapa kita harus membaca Alkitab walaupun tidak mengerti*

_Seorang laki-laki tua tinggal di sebuah perkebunan/area di sebelah timur Pegunungan Kentucky bersama cucu laki-lakinya. Setiap pagi Sang kakek bangun pagi dan duduk dekat perapian membaca Alkitab._

_Sang cucu ingin menjadi seperti kakeknya dan mencoba menirunya seperti yang disaksikannya setiap hari._

_Suatu hari ia bertanya pada kakeknya : “ Kakek, aku coba membaca Al-kitab sepertimu tapi aku tak bisa memahaminya, dan walaupun ada sedikit yang aku pahami segera aku lupa begitu aku selesai membaca dan menutupnya. Jadi apa gunanya membaca Allitab jika tak memahami maknanya ?_

_Sang kakek dengan tenang sambil meletakkan batu-batu di perapian, menjawab pertanyaan sang cucu : “Cobalah ambil sebuah keranjang batu ini dan bawa ke sungai, dan bawakan aku kembali dengan sekeranjang air.”_

_Anak itu mengerjakan seperti yang diperintahkan kakeknya, tetapi semua air yang dibawa habis sebelum dia sampai di rumah. Kakeknya tertawa dan berkata, “Kamu harus berusaha lebih cepat lain kali “._

_Kakek itu meminta cucunya untuk kembali ke sungai bersama keranjangnya untuk mencoba lagi. Kali ini anak itu berlari lebih cepat, tapi lagi-lagi keranjangnya kosong sebelum sampai di rumah._

_Dengan terengah-engah dia mengatakan kepada kakeknya, tidak mungkin membawa sekeranjang air dan dia pergi untuk mencari sebuah baldi  untuk mengganti keranjangnya._

_Kakeknya mengatakan : ”Aku tidak ingin sebaldi  air, aku ingin sekeranjang air. Kamu harus mencoba lagi lebih keras. ” dan dia pergi ke luar untuk menyaksikan cucunya mencoba lagi._

_Pada saat itu, anak itu tahu bahwa hal ini tidak mungkin, tapi dia ingin menunjukkan kepada kakeknya bahwa meskipun dia berlari secepat mungkin, air tetap akan habis sebelum sampai di rumah._

_Anak itu kembali mengambil / mencelupkan keranjangnya ke sungai dan kemudian berusaha berlari secepat mungkin, tapi ketika sampai di depan kakeknya, keranjang itu kosong lagi. Dengan terengah-engah, ia berkata : ”Kakek, ini tidak ada gunanya. Sia-sia saja”._

_Sang kakek menjawab : ”Nak, mengapa kamu berpikir ini tak ada gunanya?. Coba lihat dan perhatikan baik-baik keranjang itu .”_

_Anak itu memperhatikan keranjangnya dan baru ia menyadari bahwa keranjangnya nampak sangat berbeda. Keranjang itu telah berubah dari sebuah keranjang batu yang kotor, dan sekarang menjadi sebuah keranjang yang bersih, luar dan dalam._

_” Cucuku, apa yang terjadi ketika kamu membaca Alkitab ? Boleh jadi kamu tidak mengerti ataupun tak memahami sama sekali, tapi ketika kamu membacanya, tanpa kamu menyadari kamu akan berubah, luar dan dalam._

_*Syalom.*_

_*Jangan lupa baca Alkitab setiap hari. Tuhan Yesus memberkati kita semua*_

Sunday, April 15, 2018

RASA BERSALAH

 Bacaan   : Matius 27:1-10 Setahun : 2 Samuel 15-16 Nas       : Pada waktu Yudas, yang menyerahkan Dia, melihat bahwa Yesus telah dijatuhi hukuman mati, menyesallah ia. (Matius 27:3) 

RASA BERSALAH

             Setidaknya ada tiga macam rasa bersalah. Pertama, rasa bersalah positif. Ini membuat kita mengintrospeksi kesalahan kita dan belajar agar tidak jatuh di lubang yang sama. Kedua, rasa bersalah "cuek". Seseorang bisa merasa bersalah, namun ia tidak melakukan introspeksi atau belajar dari kesalahan yang ia lakukan. Ketiga, rasa bersalah negatif. Seseorang merasa bersalah, namun justru ia melakukan sesuatu yang negatif sebagai kelanjutan dari kesalahannya itu.

             Daud dan Yudas Iskariot sama-sama pernah melakukan pelanggaran. Mereka sama-sama merasa bersalah. Meski demikian, ada perbedaan besar dari rasa bersalah mereka. Kita tahu bahwa Daud melakukan dosa besar saat ia melakukan dosa perzinahan dan pembunuhan berencana.

            Setelah ia mendapatkan teguran dari Allah, ia menyesal dan merasa bersalah. Rasa bersalah yang ia rasakan adalah rasa bersalah positif karena ia belajar dari kesalahan yang pernah ia lakukan dan tidak mengulangi kesalahan di waktu berikutnya (2Sam. 12:13).  Sebaliknya, Yudas Iskariot menunjukan rasa bersalah negatif. Ia merasa bersalah setelah ia mengkhianati dan menjual Yesus. Namun, bukannya mengambil respons yang benar, ia justru mengambil langkah negatif dengan bunuh diri (ay. 5).  Setiap kita pasti tidak luput dari kesalahan yang membuat kita merasa bersalah. Namun, pertanyaannya: Rasa bersalah mana yang kita pilih? Positif, "cuek", atau negatif?

          Mari belajar untuk selalu mengintrospeksi, mengoreksi, dan berusaha untuk tidak melakukan kesalahan yang sama di lain waktu. --SPP/www.renunganharian.net 

RASA BERSALAH SEHARUSNYA MEMBUAT SESEORANG MENJADI LEBIH BAIK.

Friday, April 13, 2018

SYUKUR ADA KUTU

        Bacaan: 1 Tesalonika 5:12-18 NATS: Mengucap syukurlah dalam segala hal (1 Tesalonika 5:18)  Corrie ten Boom telah memberikan inspirasi dan tantangan bagi ribuan orang setelah Perang Dunia II berakhir. Banyak hati tergetar dan hidup diubahkan, ketika dengan bersahaja namun menggugah, ia bercerita bagaimana Allah telah mencukupi kebutuhannya, bahkan sebagai seorang tawanan di kamp konsentrasi Nazi.

         Kamp itu tidak saja jorok, tetapi juga banyak kutu. Saudara perempuan Corrie, Betsie, yang juga ditawan bersamanya, menekankan bahwa 1 Tesalonika 5:18 merupakan kehendak Allah bagi mereka: "Mengucap syukurlah dalam segala hal." Namun, bersyukur atas tempat yang penuh dengan kutu rasanya tidak masuk akal bagi Corrie, sampai kemudian ia sadar mengapa para penjaga tidak datang ke barak mereka untuk melarang mereka berdoa dan dan bernyanyi.

         Ternyata para penjaga itu menghindari kutu! Itu sebabnya para tawanan bebas beribadah dan mempelajari Alkitab di situ. Kutu-kutu itu, ya, bahkan kutu pun, menjadi alat untuk menyatakan kasih karunia Allah, dan merupakan sesuatu yang harus disyukuri.  Apakah "kutu-kutu" yang ada dalam hidup kita? Bukan masalah-masalah yang besar, melainkan gangguan-gangguan kecil. "Kutu-kutu" adalah pencobaan-pencobaan kecil yang tidak dapat kita hindari.

           Mungkinkah "kutu-kutu" itu justru merupakan salah satu cara Tuhan untuk mengajarkan pelajaran rohani kepada kita dan untuk membantu kita meningkatkan daya tahan terhadap ujian?  Ketika kita tergoda untuk bersungut-sungut, marilah kita ingat kutu-kutu tadi dan ucapkanlah syukur -VCG 

 JIKA ANDA BERHENTI UNTUK BERPIKIR SEJENAK ANDA AKAN MENEMUKAN ALASAN UNTUK BERSYUKUR

Thursday, April 12, 2018

SELAMAT PAGI

           Bacaan: Mazmur 92 NATS: Adalah baik ... untuk memberitakan kasih setia-Mu di waktu pagi dan kesetiaan-Mu di waktu malam (Mazmur 92:1,2)

          Ketika pengkhotbah dan penulis terkenal dari Inggris, John Stott, mencapai usia 80 tahun, seorang sahabat menuliskan sebuah penghormatan baginya, khususnya dalam hal disiplin doa yang ia terapkan secara nyata dalam hidupnya.

          Selama puluhan tahun, Stott telah memulai setiap harinya dengan doa seperti ini:  "Selamat pagi, Bapa surgawi. Selamat pagi Tuhan Yesus. Selamat pagi, Roh Kudus." Kemudian Stott melanjutkan doanya dengan menyembah ketiga pribadi Trinitas itu, satu per satu, sambil mengakui dan memuji karya masing-masing Pribadi tersebut dalam kehidupan orang-orang percaya.  Kemudian ia melanjutkan lagi doanya dengan berkata demikian, "Bapa, aku berdoa kiranya hari ini aku dapat hidup dalam hadirat-Mu dan mampu menyenangkanmu lebih dan lebih lagi. Tuhan Yesus, aku berdoa kiranya hari ini Engkau memenuhi diriku dengan diri-Mu dan membuat buah-Mu matang dalam kehidupanku: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri. Dikuduskanlah, diberkatilah, dan dimuliakanlah Trinitas, ketiga pribadi dalam satu Allah, kasihanilah kami. Amin." 

            Pemazmur berkata bahwa "Adalah baik untuk menyanyikan syukur kepada TUHAN [Allah] ..." (Mazmur 92:1,2). Jika demikian, mengapa Anda tidak memakai doa pujian dan permohonan John Stott sebagai pola doa Anda kepada Allah hari ini? Sungguh suatu cara yang indah untuk memulai percakapan dengan Allah yang terkasih -DCM 

 DOA PAGI MEMBIMBING KITA UNTUK MEMUJI TUHAN DI SENJA HARI

Wednesday, April 11, 2018

MEYANGKANG MATA

          Bacaan: Mazmur 121 NATS: Aku melayangkan mataku ke gunung-gunung; dari manakah akan datang pertolonganku? Pertolonganku ialah dari TUHAN (Mazmur 121:1,2) 

         Seorang wanita yang karena pekerjaannya harus terus-menerus membaca, mulai mengalami masalah dengan matanya. Ia pun berkonsultasi pada dokter. Setelah diperiksa dokter berkata, "Mata Anda hanya lelah; Anda perlu mengistirahatkan mata Anda."  "Tapi, pekerjaan saya tidak memungkinkan hal itu" kata si wanita . 
        
            Selang beberapa saat dokter bertanya, "Apakah tempat kerja Anda ada jendelanya?"  "Iya," jawabnya dengan bersemangat. "Dari jendela depan saya dapat melihat kemegahan puncak Blue Ridge Mountains, dan dari jendela belakang saya dapat melihat pesona kaki bukit Allegheny."  Dokter menjawab, "Nah, itulah yang sesungguhnya Anda butuhkan. Ketika mata Anda terasa lelah, pandanglah pegunungan itu selama 10 menit, lebih baik lagi 20 menit.
   
              Dengan memandang kejauhan mata Anda akan beristirahat!"  Kebenaran dalam hal kesehatan jasmani ini juga dapat berlaku dalam hal rohani. Mata jiwa kita sering kali juga kelelahan karena kita banyak memfokuskan diri pada masalah dan kesulitan. Namun dengan memandang ke atas, memandang jauh, perspektif rohani kita akan dipulihkan.  Ada kalanya kita merasa tercengkeram oleh persoalan hidup.

              Namun ketika kita memandang kepada Tuhan melalui firman dan doa, Dia akan menolong kita memandang permasalahan dengan cara pandang yang benar dan memperbarui kekuatan kita.  Mari kita layangkan mata kita kepada Allah! (Mazmur 121:1) -Henry G. Bosch

  UNTUK MENDAPATKAN FOKUS ROHANI YANG BENAR ARAHKAN MATA ANDA KEPADA TUHAN

Tuesday, April 10, 2018

PENGENDARA SEPEDA

Bacaan: 1 Korintus 12:4-11 NATS: Karena kami adalah kawan sekerja Allah; kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah (1 Korintus 3:9)

           Saya teringat saat pertama kali belajar naik sepeda! Saya sempat berpikir bahwa saya tak akan pernah bisa naik sepeda.

         Suatu kali saya menuntun sepeda di sepanjang serambi, melompat ke atas sadel, dan mulai mengayuh tetapi terjerembab karena menabrak pohon maple. Saya juga pernah begitu bersemangat mengayuh pedal, sampai lupa mengarahkan kemudi. Lalu saya mencoba lagi. Saya berkonsentrasi pada kemudi, tetapi lupa mengayuh pedal. Tentu saja saya terjatuh. Itu merupakan pelajaran tentang makna kerja sama.

         Sepeda yang dinaiki dua orang atau lebih mempunyai tantangan yang sedikit berbeda. Trik mengendarai sepeda jenis ini adalah, orang yang di belakang berkonsentrasi untuk mengayuh pedal, sementara yang di depan berkonsentrasi menyetir. Semua bisa menaikinya, semua harus membantu mengayuh pedal, tetapi hanya satu orang yang dapat menyetir.

          Demikian pula halnya dengan gereja. Ada hal-hal yang harus dilakukan oleh semua jemaat, sementara ada pula hal-hal lain yang hanya dipercayakan kepada orang-orang tertentu. Sungguh menyedihkan bahwa begitu banyak orang yang ingin mengemudi dan begitu sedikit yang bersedia mengayuh!

          Sudahkah Anda menemukan pelayanan yang tepat di gereja Anda? Jangan berusaha melakukan tugas yang sudah menjadi bagian orang lain. Mintalah agar Allah menolong Anda untuk melakukan tugas yang telah dikaruniakan Allah kepada Anda (1 Korintus 12:4-11; 1 Petrus 4:10), kemudian lakukanlah itu dengan setia -M.R. De Haan, M.D 

 LEBIH BAIK BERSIKAP SETIA DARIPADA SEKADAR INGIN TAMPAK HEBAT

DIA MENJAGA MILIK-NYA

  Bacaan: Mazmur: 145:8-21 NATS: Tuhan menjaga semua orang yang mengasihi-Nya (Mazmur 145:20)

        Seorang gadis kecil yang baru pertama kali bepergian naik kereta mendengar bahwa mereka akan menyeberangi beberapa sungai. Ia merasa galau dan takut ketika memikirkan bagaimana mereka dapat melewati air itu.

       Namun setiap kali kereta mendekati sebuah sungai, ternyata selalu tersedia sebuah jembatan sehingga kereta tersebut dapat menyeberang dengan selamat.  Setelah menyeberangi beberapa sungai dengan selamat, akhirnya gadis tersebut bersandar pada tempat duduknya dengan lega. Lalu ia menoleh pada ibunya dan berkata, “Saya tidak kuatir lagi, Bu.

        Ternyata ada orang yang telah memasangkan jembatan untuk kita di sepanjang perjalanan!”  Tatkala melalui sungai pencobaan dan penderitaan yang dalam, kita juga akan mendapati bahwa Allah dengan kasih karunia-Nya “telah memasangkan jembatan bagi kita di sepanjang perjalanan.” Karena itu, kita tidak perlu putusasa dan kuatir. Dengan cara yang indah dan mengherankan, Dia akan menjaga dan membawa kita melewati berbagai masalah yang timbul. Walau kita tidak dapat memahami bagaimana Dia akan memenuhi kebutuhan kita, namun kita yakin bahwa Dia akan membukakan jalan bagi kita. 

         Mereka yang selalu menyerahkan segala situasi yang mereka hadapi kepada Allah dapat berseru seperti pemazmur, “Tuhan itu adil dalam segala jalan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya ... Tuhan menjaga semua orang yang mengasihi-Nya” (Mazmur 145:17,20).  Tak usah kuatir akan apa yang akan terjadi esok, karena kita dapat mempercayai Tuhan yang memelihara kita . 

         BILA ALLAH MEMIMPIN, DIA SELALU MEMELIHARA Selamat beraktifitas dalam kasih dan kbuasa anugerah Tuhan Yesus Kristus  apapun yang engkau lakukan hari ini berhadil amin.

GAGAK PEMBAWA BERKAT

Ayat: 1 Raja-raja 17:1-6 Bacaan Setahun: 1 Samuel 22-24 Nas : Pada waktu pagi dan petang burung-burung gagak membawa roti dan daging kepadanya, dan ia minum dari sungai itu. (1 Raja-raja 17:6) 


GAGAK PEMBAWA BERKAT 

           Gagak adalah burung yang memiliki tingkat kecerdasan tinggi. Namun, warnanya yang gelap dan suaranya yang serak menusuk telinga membuat gagak kerap dikaitkan dengan hal gaib. Gagak identik dengan ilmu hitam dan sihir. Di beberapa kebudayaan dan mitologi, burung gagak dikaitkan dengan sesuatu yang buruk. Di Eropa, gagak dipercaya sebagai burung peliharaan penyihir. Di Indonesia, gagak hutan dianggap dapat menjadi pertanda kesulitan yang akan timbul. 

             Bertolak belakang dengan budaya dan mitologi tersebut, Allah justru memakai burung gagak sebagai penolong bagi Elia. Burung gagak dihadirkan untuk memelihara hidup Elia di masa yang sulit, yakni pada waktu kemarau panjang terjadi. Pada waktu pagi dan petang burung-burung gagak dengan setia membawa roti dan daging untuk Elia.  Mengapa Tuhan memakai burung gagak? Bukankah burung merpati jauh lebih baik? Merpati melambangkan kasih dan ketulusan. Kelihatannya lebih tepat jika Allah mengutus merpati dalam kisah ini. Tiada yang mustahil bagi Tuhan! Burung gagak bisa melakukan hal baik sekalipun bertolak belakang dengan penilaian kebanyakan orang. Binatang yang dikenal sebagai pembawa sial berubah menjadi pembawa berkat. Hal ini terjadi karena kuasa Tuhan. 
         
Berkat tidak tergantung pada sarana yang dipakai-Nya. Sumber berkat hanyalah kuasa Tuhan. Sesuatu yang tampaknya buruk dalam pandangan manusia belum tentu menjadi kutuk. Dengan perkenan Tuhan, segala hal dapat dipakai-Nya sebagai sarana untuk membawa kebaikan. --EBL/www.renunganharian.net

 SESUATU YANG BURUK DI MATA MANUSIA DAPAT MENJADI SUMBER BERKAT DI TANGAN TUHAN.

GUNAKAN DENGANBIJAKSANA

       Bacaan: Pengkhotbah 3:1-11 NATS: Hiduplah dengan penuh hikmat terhadap orang-orang luar, pergunakanlah waktu yang ada (Kolose 4:5)
       
  Hiduplah dengan penuh hikmat terhadap orang-orang luar, pergunakanlah waktu yang ada (Kolose 4:5)  Seandainya Anda harus membeli waktu, apakah Anda akan memakainya dengan cara yang berbeda? Apakah Anda akan menggunakan tiap menit, jam, dan hari Anda dengan lebih bijaksana?
     
  Tentu saja, kita tidak menjumpai label harga pada setiap menit dan jam yang kita miliki. Semua itu diberikan kepada kita secara cuma-cuma. Namun itu tidak berarti bahwa kita boleh menggunakannya secara sembarangan dan tidak bijaksana. Sang Pemberi waktu adalah Allah sendiri, karena itu waktu kita jauh lebih berharga daripada uang, berapa pun banyaknya. Berdasarkan alasan tersebut, kita harus memanfaatkan setiap kesempatan yang tersedia untuk melayani Tuhan dan melakukan kehendak-Nya. 
     
   Bukan berarti kita harus selalu bekerja setiap saat. Kita juga perlu beristirahat, berhenti sejenak untuk mencium aroma mawar di sepanjang jalan, atau menikmati keindahan matahari terbenam. Kita menggunakan waktu dengan bijaksana bila kita dapat memadukan antara "berhenti" dan "melangkah" pada saat yang tepat. Menurut Salomo, untuk segala sesuatu ada masa untuk menggenapi kehendak Allah (Pengkhotbah 3:1).
   
  Saya sungguh bersyukur Tuhan tidak menjual waktu. Dia menyediakan waktu sebagai anugerah kasih-Nya. Jadi, marilah kita "menebus waktu kita" dalam hari-hari yang kita lalui, dengan memanfaatkan setiap kesempatan untuk hidup bagi Allah (Kolose 4:5).  Ya, waktu sangatlah berharga. Gunakan dengan bijaksana! -RWD 

 UNTUK MENGGUNAKAN WAKTU DENGAN BIJAKSANA INVESTASIKAN WAKTU PADA KEHIDUPAN KEKAL.

Thursday, April 5, 2018

KISAH BURUNG WARBLER

           Bacaan: Roma 1:18-25 NATS: Betapa banyak perbuatan-Mu, ya TUHAN, sekaliannya Kaujadikan dengan kebijaksanaan, bumi penuh dengan ciptaan-Mu (Mazmur 104:24)

            Burung warbler yang mungil dan berleher putih, menghabiskan musim panasnya di Jerman dan musim dinginnya di Afrika. Ketika hari-hari semakin pendek karena pergantian musim, burung dewasa menuju ke utara, meninggalkan anak-anak mereka. Beberapa minggu kemudian, burung-burung muda itu terbang ribuan kilometer melintasi daratan dan lautan yang asing untuk bergabung dengan keluarga mereka.
         
          Bagaimana mereka bisa menemukan tempat yang sama sekali asing bagi mereka? Eksperimen ilmiah menunjukkan bahwa mereka memiliki pengetahuan naluriah tentang garis bujur, garis lintang, dan kemampuan mengetahui arah dengan pedoman bintang. Allah memberi mereka kalender, jam, dan data navigasi yang diperlukan untuk terbang ribuan kilometer ke tempat induk mereka.

         Para ahli evolusi mengatakan, dunia yang menakjubkan dan rumit ini terbentuk secara kebetulan. Namun, apakah itu lebih mudah diterima daripada percaya bahwa Allah menciptakan burung warbler yang menakjubkan ini? Bagi saya, anggapan bahwa semuanya itu terjadi secara kebetulan justru tidak masuk akal.

         Hikmat Allah dapat dilihat jelas pada ciptaan-Nya. Hasil perbuatan tangan-Nya di alam semesta ini menyatakan dengan jelas akan keberadaan dan kuasa-Nya, sehingga Paulus menggunakannya sebagai argumen untuk menyatakan kesalahan manusia dan penghukuman. Ia menulis bahwa manusia tidak dapat berdalih untuk tidak beriman kepada Allah yang telah menciptakan semuanya itu (Roma 1:20).  Pencipta kita layak diakui dan dipuji! -DCE

  ROHANI KITA BUTA BILA KITA TAK DAPAT MELIHAT TANGAN ALLAH DALAM ALAM SEMESTA INI

Wednesday, April 4, 2018

JENDELA YANG JERNIH


     Bacaan: Lukas 24:36-49j Setahun: 1 Samuel 14:24-16  Nas : Lalu Ia membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci. (Lukas 24:45
 
             Pikiran kita seperti kaca jendela. Jika kaca itu jernih, kita melihat semua objek sebagaimana yang sebenarnya. Lain apabila buram, segalanya jadi kabur. Seperti itulah pikiran yang dipenuhi keraguan, kecurigaan, kerisauan, kekalutan, dan ketakutan. Sukar untuk melihat fakta dan memahami kebenaran. Singkat cerita, pikiran seperti itu tidak terbuka. Dihantui bayang-bayang kekusutannya sendiri.  Begitulah murid-murid Yesus kala itu. Melihat Tuhan menjadi seperti melihat hantu-bayang-bayang di benak yang muncul akibat ketakutan mereka sendiri (ay. 37).

               Dengan sabar Tuhan membimbing mereka untuk membersihkan "kaca buram" itu. Dia menunjukkan bekas luka di tubuh-Nya (ay. 39-40). Dia lalu memperlihatkan diri-Nya menikmati makanan (ay. 43). Agar mereka melihat fakta sederhana, tetapi nyata tentang keberadaan- Nya. Menjauhkan mereka dari kekalutan pikiran. Selanjutnya, Dia membimbing mereka memahami Kitab Suci (ay. 45).
            Agar mereka melihat kenyataan dari sudut pandang firman Allah. Melihat kebenaran.  Seperti kaca jendela yang perlu dibersihkan secara rutin, demikian pula pikiran kita. Jangan dibiarkan tercemar oleh pelbagai hal buruk, penyesatan, dan ketidakpercayaan. Mari kita menekuni dan mendalami kebenaran Kitab Suci agar kemampuan kita melihat kenyataan menurut perspektif Allah semakin terasah. Jendela pikiran kita pun akan semakin jernih sehingga kita leluasa menyaksikan kebenaran Allah yang indah dan cemerlang. --PAD/www.renunganharian.net

  PIKIRAN YANG JERNIH MEMBUKA DIRI TERHADAP KEINDAHAN KEBENARAN ALLAH.

Tuesday, April 3, 2018

PELUKAN HANGAT

  Bacaan: Markus 10:13-16 NATS: Ia memeluk anak-anak itu dan ... Ia memberkati mereka (Markus 10:16)  Seorang teman menceritakan sebuah percakapan yang mengharukan antara kedua cucunya, Matthew, 5 tahun, dan Sarah, 3 tahun. Si bocah lelaki berkata, "Aku sering bercakap-cakap dengan Yesus dalam angan-angan!" Lalu si gadis kecil menjawab, "Kalau aku tidak begitu, aku lebih suka bermanja-manja pada-Nya!" 
     
         Ketika Yesus masih hidup di dunia, Dia memeluk anak-anak ke dalam dekapan-Nya dan memberkati mereka (Markus 10:16). Sampai saat ini pun, Dia masih melakukan pelayanan yang "merangkul anak-anak."  Banyak anak Allah, yang sudah dewasa secara rohani, telah merasakan bagaimana tangan-Nya yang kekal melingkari dan menopang mereka. Bruder Lawrence, seorang biarawan dari abad ke-17, terkenal karena ia dapat merasakan kehadiran Allah bahkan di tengah kesibukannya memasak, di antara periuk dan panci di dapur biara. Orang yang mengenalnya berkata bahwa ia bersahabat dan sangat akrab dengan Allah. Hudson Taylor, perintis pekabaran Injil di Cina, menorehkan catatan ini menjelang akhir hidupnya: "Saya sudah begitu lemah sampai-sampai tak dapat bekerja; tak dapat membaca Alkitab; bahkan tak dapat berdoa. Saya hanya bisa terbaring tenang dan pasrah dalam dekapan Allah seperti anak kecil." 
           Bagaimanapun keadaan Anda, muda ataupun tua, kuat ataupun lemah, Allah ingin Anda berpasrah dalam dekapan-Nya seperti seorang anak kecil. Melalui Roh-Nya, Dia akan menarik kita mendekat kepada-Nya, untuk menghibur dan memberkati kita.  Sudahkah Anda dan Allah "berpelukan hangat" hari ini?-JEY  

YESUS RINDU BERSEKUTU DENGAN KITA LEBIH DARI KITA RINDU BERSEKUTU DENGAN-NYA

ALLAH MEMPEDULIKANMU

Bacaan: Matius 14:1-14 NATS: Yesus ... melihat orang banyak yang besar jumlahnya, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka (Matius 14:14)  Yohanes Pembaptis dihukum mati sebagai martir oleh Raja Herodes. Yohanes adalah sepupu dan sahabat Yesus, jadi kematiannya tentu sangat menyentuh hati Yesus. Saya yakin karena itulah Dia menyingkir dari kerumunan orang. Matius menulis, "Dia pergi dari sana [kampung halaman dan tempat pelayanan-Nya] ..." (14:13). 

      Yesus ingin menyendiri untuk berkabung, tetapi orang banyak mendesak Dia dengan membawa kebutuhan mereka dan tidak membiarkan-Nya pergi (ayat 13). Melihat penderitaan mereka, Yesus tergerak oleh belas kasihan. Walaupun Dia sendiri sedang sedih, Dia mau menyembuhkan penyakit mereka (ayat 14). Yesus tidak membiarkan kesedihan-Nya menjadi alasan untuk tidak melayani mereka.  Mungkin Anda seorang pekerja dalam pelayanan masyarakat: pendeta, guru, perawat, atau konselor.
   
      Mungkin Anda adalah seorang ibu dengan anak-anak yang masih kecil atau pasangan yang tak berdaya karena sakit. Anda harus berkutat sendiri dengan pergumulan, kekecewaan, dan kepedihan hati Anda tanpa seorang pun tampak peduli kepada Anda.  Namun ada seseorang yang peduli. Allah peduli. Dia memahami kesedihan Anda lebih dari siapa pun, dan Dia mengerti dalamnya penderitaan Anda. Anda dapat menyerahkan kehawatiran Anda kepada-Nya (1 Petrus 5:7) dan dalam hadirat-Nya Anda dapat menemukan kasih, penghiburan, dan kekuatan yang Anda butuhkan untuk beranjak dari kesedihan dan peduli pada kesedihan orang lain. Anda dapat mempedulikan orang lain karena Allah mempedulikan Anda -DHR
      KARENA ALLAH MEMPEDULIKAN KITA KITA DAPAT MEMPEDULIKAN SESAMA

Sunday, April 1, 2018

ORANG MATI AKAN BANGKIT


              Bacaan: Yohanes 5:24-30 NATS: Janganlah kamu heran akan hal itu, sebab saatnya akan tiba, bahwa semua orang yang di dalam kuburan. akan keluar (Yohanes 5:28,29)

              Di sebuah pemakaman di Hanover, Jerman, terdapat setu makam yang aneh. Seorang wanita yang tidak percaya akan kebangkitan kembali, berpesan dalam surat wasiatnya bahwa kuburnya harus dibuat sangat kokoh sehingga jika ada kebangkitan kembali, ia tidak akan terjamah. Karena itu, lempengan-lempengan besar batu granit diikat menjadi satu oleh capit-capit baja yang berat dan diletakkan di atas kuburnya. Di atasnya terukir kata-kata ini: "Kubur ini tidak boleh dibuka."

             Seiring berjalannya waktu, sebuah biji kecil bersemai tepat di tepi makam wanita itu. Sementara biji itu tumbuh menjadi pohon dan cabang-cabangnya bertambah besar, lempengan-lempengan batu yang berat itu sedikit demi sedikit tergeser dan capit bajanya pun terungkit dari rongganya. Potongan-potongan granit raksasa itu ternyata tidak mampu menahan kekuatan hidup dinamis yang ada dalam biji kecil itu.  Manusia tidak dapat menghalangi kuasa penciptaan Allah. Yesus berkata bahwa semua yang berada di dalam kubur akan mendengar suara-Nya dan keluar, sebagian bangkit menuju hidup dan yang lain bangkit menuju penghukuman (Yohanes 5:28,29). Tidak akan ada pengecualian-tidak juga mereka yang dikubur di laut atau dikremasikan. Penciptaan kembali tubuh manusia bukan masalah bagi Dia yang menciptakan dunia dari kehampaan, semata dengan perkataan-Nya.

             Akankah kebangkitan Anda menjadi hari kebahagiaan atau penghukuman? Hari ini juga, terimalah Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat Anda! -DJD 


KEBANGKITAN KRISTUS MENJAMIN ANUGERAH YANG DIBERIKAN OLEH KEMATIAN KRISTUS